Tugas
Softskill ke 4
NAMA : SANTI YULIA
KELAS : 18213243
PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
PROSES
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian
ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan
penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan
gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh
penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.
Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari
dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
1. Kegiatan
menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2. Laporan
ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci,
dan ringkas.
3. Laporan
ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi
atau sesama ilmuwan.
4. Laporan
ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta
implikasinya.
5. Laporan
ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat
tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
3. Jenis-jenis
Laporan Ilmiah
Dari
beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai
berikut :
a.
Laporan Lengkap (Monograf)
1.
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2.
Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan)
golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
3.
Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada
setiap tingkat analisis.
4.
Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping
keberhasilan yang dicapai.
5.
Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis
(misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b.
Artikel Ilmiah
1.
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan
lengkap.
2.
Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah
penelitian tunggal yang obyektif.
3.
Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang
materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c.
Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk
yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk
konsumsi masyarakat umum).
4. Fungsi
Laporan Ilmiah
a.
Laporan
penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik.
Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar
dapat dievaluasi.
b. Laporan
Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
c.
Laporan
Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian
selanjutnya.
5. Ciri - Ciri
Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa
hal antara lain:
a.
Penggunaan
bahasa yang ilmiah (baku).
b. Dalam
penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
c.
Laporan
disertakan dengan identifikasi masalah.
d. Data yang
lengkap sebagai pendukung laporan.
e.
Adanya
kesimpulan dan saranLaporan dibuat menarik dan juga interaktif.
6. Macam-macam laporan
Macam-macam laporan antara lain:
a.
Laporan berbentuk formulir isian
Laporan ini biasanya telah disiapkan
blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan
dicapai.
b. Laporan berbentuk surat
Laporan yang bentuk surat prinsipnya
sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan
panjang surat.
c.
Laporan berbentuk memorandum
Laporan berbentuk memo atau catatan
pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering
digunakan dalam lingkungan
organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan
kerja.
d. Laporan perkembangan dan keadaan
Laporan perkembangan adalah laporan
yang bertujuan untuk menyampaikan
perkembangan,perubahan yang sudah
dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang
telah ditentukan tujuannya untuk
menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e.
Laporan berkela
Laporan berkela dibuat secara rutin
(harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan
peningkatan prestasi.
f.
Laporan laboratoris/hasil penelitian
Laporan laboratoris tujuannya untuk
menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan
dilaboratorium.
g. Laporan formal
ialah laporan yang memenuhi
persyaratanpersyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan
ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.
7. Syarat
Laporan Ilmiah
Syarat laporan ilmiah meliputi :
a.
Suatu karya
dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
b. Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
c.
Pembahasan
masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
d. Tulisan
harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman UmumEjaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(PUPI)
e.
Tulisan
disusun dengan metode tertentu
f.
Tulisan
disusun menurut sistem tertentu
g. Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak
terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
8.
Sistematika Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang
terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan ilmiah
atau laporan formal terdiri atas :
A. Bagian Awal
1.
Hal-hal yang termasuk bagian awal
adalah :
2.
Halaman sampul
3.
Halaman judul
4.
Abstrak
5.
Kata Pengantar
6.
Daftar Isi
7.
Daftar Gambar
8.
Daftar Lampiran
B. Bagian Inti
v BAB
I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
2.
Identifikasi Masalah
3.
Pembatasan Masalah
4.
Perumusan Masalah
5.
Kegunaan Penelitian
6.
Definisi Operasional
v BAB
II KAJIAN PUSTAKA
1.
Kajian pustaka setiap variabel
2.
Hipotesis (jika ada)
v BAB
III METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian
4. Metode Penelitian
5. Instrumen Penelitian
6. Teknik Analisis Data
v BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Hasil Penelitian
2.
Uji Prsayarat Analisis
3.
Pengujian Hipotesis
4.
Pembahasan hasil penelitian
v BAB
V KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
2.
Implikasi
3.
Saran
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
3. Riwayat Hidup Penulis
8. Teknik Penulisan Komponen-komponen
Karya Ilmiah
Makalah
adalah karya tulis yang membahas suatu masalah berdasarkan hasil kajian pustaka
(teori) atau hasil pengamatan.
Ø Tahap-tahap
Penyusunan Makalah
1. Persiapan
a.
mengumpulkan dan membaca buku-buku
untuk memilih dan menentukan topik.
b.
membaca buku-buku untuk memperluas
pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah terpilih.
c.
mengembangkan kerangka makalah
2. Penulisan
a. Kegiatan pengembangan kerangka
makalah menjadi sebuah makalah.
3. Pemeriksaan (Revisi)
a. Pemeriksaan terhadap isi dan
penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca.
Ø Pertimbangan dalam memilih topik yaitu :
a.
topik harus bermanfaat
b. menarik dan sesuai dengan minat
penulis
c.
topik harus dikuasai penulis
d. tersedia sumber-sumber informasi dan
bacaan
9. Kerangka Makalah
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yangmelatarbelakangi pembuatan makalah atau
karya tulis.Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran pemilihan judul atau
permasalahan yang akan ditulis.
1.2. Permasalahan
Bagian ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang
terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.Pembatasan juga
dapat berisi penjelasan tentang peristilahan yang digunakan dalam karya tulis.
1.3. Tujuan
Bagian ini mengungkapkan tujuan yangingin dicapai melalui karya tulis tersebut.
1.4. Manfaat
Bagian ini penulis menjelaskan manfaat penelitian. Manfaat tersebut diarahkan
kepada pihak-pihak tertentu. Perumusan manfaat adalah untuk siapa dan apa
manfaatnya untuk pihak tersebut.
1.5. Metode pengumpulan data
Bagian ini menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
untuk penyusunan karya tulis tersebut.Pengumpulan data dapat dilakukan
melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca buku.
1.6.
Definisi operasional
Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan definisi dari fariabel yang dipakai
dalam tulisan. Definisi operasional bersifat teknis, artinya istilah tersebut
yang dipakai dalam makalah tersebut.
BAB
II PEMBAHASAN
Berisi uraian yang menjawab rumusan masalah secara terperinci didasarkan atas
data-data dan informasi dari berbagai sumber.
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Daftar Pustaka adalah daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan
bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam
penulisan makalah.
Hal-hal
yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka, meliputi:
a. Nama pengarang
b. Tahun penerbitan
c. Judul dan subjudul (jika ada)
d. Tempat penerbitan
e. Nama penerbit
Cara
menulis daftar pustaka :
1. Jika nama pengarang terdiri atas dua
kata, kata kedua harus didahulukan. Misalnya, Amin Santoso ditulis
Santoso, Amin. Di belakang nama diberi tanda titik(.) Nama gelar tidak perlu
dicantumkan.
2. Tahun terbit buku diakhiri tanda
titik (.)
3. Judul buku dan subjudul (kalau ada)
ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan diakhiri tanda titik (.)
4. Kota penerbit diakhiri tanda titik
(.)
5. Nama penerbit buku diakhiri tanda
titik (.)
Contoh :
Aminuddin.
1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Badudu,
J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri 1, 2, 3.Bandung:
Pustaka Prima.
2. PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah
sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala
alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena
hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali
mengalami retroduksi.
A. Tahapan
Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam
menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah
sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal
ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan.
Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan
oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai
persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber daya manusia,
hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis
menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus,
mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya,
berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif
yang akan diproses selanjutnya.
Dalam
tahap persiapan dilakukan:
a) Pemilihan masalah atau topik dan
mempertimbangkan
1.
Topik yang akan di pilih harus yang
ada di sekitar penulis.
2.
Topik yang di pakai harus topik yang
paling menarik dari topik yangada.
3.
Pembahasan harus terpusat pada segi
lingkup sempit dan terbatas.
4.
Memilki data dan fakta yang obyektif
dan mencukupi.
5.
Harus diketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya meskipun sedikit.
6.
Harus memiliki sumber acuan atau
bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b) Pembatasan topik atau penentuan
judul
a.
Pembatasan topik harus dilakukan
sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
b.
Penentuan judul dapat dilakukan
sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya
ilimiah tersebut.
c.
Penentuan judul karya ilmiah harus
dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa),
why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
d.
Pembuatan kerangka karangan
(outline).
e.
Membimbing untuk memulai menyusun
kerangka karangan.
f.
Membuat pedoman penulisan karya
ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
g.
Pembuatanrencana daftar isi dari
karya ilmiah. 2.
2.
Tahap Pengumpulan Data
`Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari
informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan
dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan
rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam
tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara
lain sebagai berikut :
a.
Pencarian berbagai keterangan dari
bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b.
Pengumpulan keterangan dari
pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya
ilmiah.
c.
Pengamatan langsung (observasi) ke
obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.
Melakukan percobaan di labolatorium
atau pengujian data di lapangan.
3.
Tahap Pengorganisasian atau
Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap
selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita
melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber
media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita
mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam
karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan
sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka
karangan yang telah ditetapkan.
4.
Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat
diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih
kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian
bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam
karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat,
penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.
Tahap Penyajian
Dalam
tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca
orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat
oleh peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan
memperhatikan :
a.
Segi kerapian dan kebersihan karya
ilmiah itu.
b.
Tata letak (layout) unsure-unsur
dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul,
daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
3. RANCANGAN USULAN PENELITIAN
1.
Pengertian Rancangan Usulan
Penelitian
Rancangan
usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan
penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah
hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang
pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai
untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan
akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah
seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
2. Manfaat
rancangan usulan penelitian
1. Sebagai
kerangka operasional penelitian (blue print),
2. Menegaskan
kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian,
3. Memperkirakan
penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya,
4. Mengetahui
kelemahan hasil penelitian.
3. Bentuk
rancangan usulan penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan
untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
1. Skripsi.
2. Makalah untuk
seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya.
3. Karangan
ilmiah.
4. Tesis
magister/disertasi doctor.
5. Laporan
proyek.
4.
Bobot dan
mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai
dari 6 aspek :
1.
Aktualitas
masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang
masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli
untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya.
2.
Relevansi
manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis,
sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas.
Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik
perhatian dan beralasan kuat.
3.
Metodologi
penelitian akurat
Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu
ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan
pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu
akademis karya tulis ilmiah.
4.
Orisinalitas
penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode
yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya
menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama
tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan
juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan
penelitian orisinal.
5.
Sumbangan
terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu
penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh.
6.
Sistematika
penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta
kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok
persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan
secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga
kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan
lebih epektiif rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal
dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah
berikutnya, dan makalah
adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran
secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep
serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan
dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai
untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
5. Rancangan
usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
·
Bagian Awal
Ø Judul
penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).
Ø Identitas
penyusun rancangan.
Didahului dengan kata oleh lalu
ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting.
Ø Tanggal
pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan
kepada ….., pada tanggal….
·
Bagian Utama
Ø Perumusan
masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah
yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti.
Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau
pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks
masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini
sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1.
Penjelasan
mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian
untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
2.
Beberapa
bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3.
Letak
masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Ø Tujuan dan
kegunaan penelitian.
secara eksklusif dan spesifik harus
diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil
penelitian yang diharapkan.
Ø Kerangka
pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan
tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok
permasalahan”nya. Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun
berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
Ø Hipotesis
kerja
Tidak semua penelitian memiliki
hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus
dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat
deklaratif”
Ø Metode
penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan
beberapa maslah, yaitu :
Pasal metode penelitian memuat
hal-hal sebagai berikut:
a.
Pendekatan
dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.
Penjelasan
tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian.
c.
Metode
pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d.
Bahan-bahan
yang akan dipakai, kalau ada.
e.
Alat-alat
perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f.
Teknik atau
model analisis yang akan dipakai.
g.
Rancangan
aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.
Ø Jadwal penelitian.
Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu
dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal
penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal
penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Tahap-tahap
penelitian yang akan dilakukan.
2.
Waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan
bulan.
3.
Rincian
kegiatan untuk tahap masing-masing.
·
Bagian Akhir
Ø Daftar pustaka
Penulisan
daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam
penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah
memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber
yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.
Hal-hal yang
perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a.
Untuk buku :
1.
Nama penulis
2.
Tahun penerbitan
3.
Judul buku
4.
Nama penerbit
5.
Tempat penerbitan.
b.
Untuk jurnal
:
1.
Nama penulis
2.
Tahun penerbitan
3.
Judul tulisan
4.
Nama jurnal
5.
Jilid ( dan nomor )
6.
Halaman
c.
Untuk sumber
pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
d.
Cara menulis
pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
Ø Daftar Riwayat Hidup
Daftar
riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian
memuat hal-hal sebagai berikut :
1.
Nama lengkap dan derajat akademik
2.
Tempat dan tanggal lahir
3.
Pangkat dan jabatan
4.
Riwayat pendidikan tinggi
5. Karya ilmiah
6. Pertemuan
ilmiah yang dihadiri dan
7.
Penghargaan ilmiah, bila ada.
DAFTAR PUSTAKA
2. http://www.hanyacontoh.com/2014/07/contoh-laporan-penelitian-sederhana.html